Penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, sampai hari ini dan beberapa hari sesudahnya tidak diketahui umum di Aceh. Berhari-hari sesudah peristiwa tersebut, pemancar radioa Hosokyoku dan surat kabar Atjeh Sinbun, "-" keduanya media penerangan Pemerintah Jepang dan dikelola oleh Atjeh Syu Seicho Hodoka di Kutaraja Banda Aceh, "-" masih menyiarkan berita-berita kemenangan pasukan Jepang dan keberhasilan-keberhasilan barisan Kamikaze (Berani Mati) menghancurkan kido-butai angkatan laut Sekutu diberbagai front pertempuran.
Karena pesawat-pesawat radio telah disita pada akhir masa kekuasaan Belanda dan diperketat lagi masa pendudukan Jepang, maka penduduk hanya dapat penerangan dan berita dari sumber Jepang semata-mata[Talsya, Teuku Alibasyah. 1990. ]2